June 16, 2013

Actually, I wish I did exist.


Sepertinya aku sudah terlalu lama tenggelam dalam kenyataan, hingga rasanya mau kembali bermimpi saja sangat susah. Kabar baiknya, bisa dibilang semakin lama, semakin membaik. 5 bulan yang lalu ada seseorang yang datang lalu membuat semuanya membaik. I've been feeling better since he came. Dia menyenangkan, sosok pribadi yang baik, dan tidak pernah gagal membuatku tertawa. Sejak awal, aku menyayangi semua orang yang mungkin diperuntukkan untukkku, bagaimanapun keadaan mereka.

Well, aku tau banyak orang di sekelilingku yang bisa membuatku tertawa kapan saja. Tapi aku tidak pernah bisa merasa puas. Aku selalu merasa sendiri, seperti hampa sekali. Mungkin aku memang terlihat baik-baik saja menjalani semuanya, tapi saat aku kembali ke rumah lalu ke kamar, semuanya terasa kosong. Aku sendiri. Mengingat aku hanya anak satu-satunya dalam keluargaku semakin memperburuk semuanya.

Sebenarnya aku pernah memikirkan hal ini dulu, tapi sudah tidak ku gubris lagi. Sampai malam itu, rasanya sudah memuncak dan aku muak. Aku muak karena aku sendiri. Sendiri menghadapi semuanya, sendiri melalui semuanya, dan aku memimpin diriku sendiri. Semua orang yang ada di sekelilingku maupun orangtuaku mungkin hanya menganggap aku ada saja sudah cukup tanpa perlu mengertiku. I know people are too busy with their problems. Sebenarnya, aku tidak pernah mau menuntut semua orang untuk mengerti, aku hanya ingin mereka mendengarkan, memasang telinganya untuk mendengarkanku, mungkin merepotkan, tapi aku hanya ingin mereka tau aku ada.

Beruntung aku punya teman yang bisa dibilang kadang suka merasakan hal yang sama, merasa sendiri. Thanks to you, Azmik. Aku benar-benar melampiaskan semuanya padanya waktu itu, semua yang kuanggap sepele dan tidak pernah kuganggu gugat. Sesuatu yang kuanggap terlalu biasa untuk dibahas sampai akhirnya aku merasa ini selalu berat untuk diingat. Aku hanya merasa semua orang kadang tidak akan pernah benar-benar memahami satu sama lain. I'm feeling terrible. Tapi, setiap aku datang kepada Tuhan, mencoba bertanya dan berbicara padaNya, aku merasa sangat buruk dan hina, aku seperti hanya datang padaNya disaat aku benar-benar merasa tidak sanggup melakukannya sendiri. Aku sangat merasa kacau hingga aku menekan semuanya sejak awal, mencoba terlihat selalu baik-baik saja dan merasa semuanya sangat buruk saat aku merenung di dalam kamar dan aku tidak pernah mampu menahannya.

Aku tau aku sendiri, karena itu aku hanya ingin terlihat menyenangkan bagi semua orang. Walaupun, aku memang tidak bisa terlihat jadi orang yang menyenangkan karena mereka semua bilang, aku terlihat sangat jutek. Tapi, aku tidak harus peduli dengan semua itu, kan? Aku senang melihat orang lain bahagia karenaku. Dan aku ingin semua itu tetap berlanjut. Banyak yang bilang, aku sangat menyeramkan waktu aku tidak mood. Padahal saat itulah aku juga merasa takut semua orang menjauh, meninggalkanku. Aku hanya takut mereka akan datang dan pergi sesuka hati mereka tanpa merasa ada yang berbeda. Tapi, apa yang bisa kulakukan selain melihat mereka melakukannya? Aku berharap aku tetap ada untuk mereka, tetapi aku minta maaf, kalau mungkin aku mengganggu kalian, atau terlihat sangat membutuhkan kalian. Sampai saat ini, belum ada yang bisa membuatku merasa bahwa aku ini ada. And all that I want is somebody who makes me feel that I exist.




PS: Aku membuatnya sendiri. Bagus, tidak? Percaya atau tidak, aku selalu merasa lebih baik setiap membacanya.