June 24, 2019

Another Grateful Day


Something makes me happy today!

Entah kenapa aku ingin sekali mengabadikan apa yang terjadi hari ini. Ya, hal kecil yang membuatku semakin mengerti seberapa dalamnya rasa syukur. 

Malam ini aku ingin sekali makan pangsit mie ayam! Berpikir kalau itu adalah ide yang bagus membuatku bergegas membuka aplikasi Go-Food. Cukup lama bagiku menentukan tempat makan mana yang seharusnya kupilih (meski pada akhirnya aku memilih pangsit mie ayam yang dulu pernah kupesan). Oke, order! Kebiasaanku adalah mengamati baik-baik wajah driver yang mengantarkan pesananku dari fotonya. Setelah mengamati, biasanya aku menyimpulkan bagaimana sifat driver ini dan berapa perkiraan usianya, hanya dari foto dan gaya chat (ini memang otomatis berputar di kepalaku, kebiasaan buruk!). Untuk apa? Entahlah, hanya suka was-was sendiri. Kebiasaan buruk yang kedua, suudzon! Tidak kenal tapi sudah suudzon duluan dan main menyimpulkan. 

Untuk mengalihkannya, aku bermain handphone dan menyiapkan uang untuk driver tersebut. Pada aplikasi tercantum totalnya Rp 61.000,00. Aku menyiapkan uang Rp 62.000,00 dan berniat untuk tidak meminta kembalian. Tak jarang aku menemukan driver yang tetap ingin memberikan kembalian meski hanya lima ratus atau seribu rupiah. Tapi, tak jarang juga aku bertemu dengan driver yang tidak berinisiatif untuk memberikan kembalian (meski aku tidak memintanya). Yah, aku hanya merasa lebih senang dengan mereka yang lebih menghargai rezeki dan mendapatkannya dengan cara yang baik. Dengan ke-suudzonan di kepalaku, aku penasaran bagaimana dengan driver ini? 

Tidak lama, beliau sampai di depan rumah dengan pesananku. Tidak kusangka, beliau ramah sekali menyapa dari pagar. Padahal sebelumnya aku menilai bahwa beliau mungkin seseorang yang pendiam dan agak jutek. Berniat ingin membuka pagar, beliau dengan ramahnya menawarkan untuk memberikan pesanannya lewat atas pagar saja. Lalu, sambil menunjukkan total harga yang perlu dibayar, beliau berkata sambil tersenyum, "Harganya Rp 61.000,00 bayarnya Rp 60.000,00 aja." Sontak aku kaget sebentar, baru kali ini menemukan driver yang korting-in harga. Aku tetap memberikan uang yang tadi kusiapkan. Beliau mengamati uangnya sebentar, dan ingin memberikan kembalian. Refleks aku menolak dan ingin segera beranjak dari pagar. Tidak lama aku mendengarnya berkata dengan nada senang, "Alhamdulillah."

Tidak ada yang lebih menyentuh hatiku dibandingkan melihat orang lain bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup. Aku masuk ke rumah, menyantap pangsit mie ayamku, sambil berkata, "Padahal beliau  berniat mengikhlaskan seribu, tapi malah mendapat kelebihan seribu." Aku merasa bersalah sekali sudah suudzon, bagaimana cara menghentikan kebiasaan burukku ini, ya?!

Lalu aku berpikir, apa begini, ya, cara kerja hidup? Ketika kita mengikhlaskan atau memberikan sesuatu, pasti akan digantikan lebih oleh Tuhan. Kini aku mengerti kenapa beliau bersyukur, niat baiknya langsung dibayar lunas oleh Allah. Karena aku bersyukur bertemu beliau dan mengalami kejadian itu, aku ingin mengabadikannya melalui tulisan ini! Sewaktu-waktu aku merasa hidup tidak adil, aku bisa mengingat betapa menyenangkannya perasaan bersyukur. Untuk mensyukurinya, aku membagi sebagian lauk makananku kepada kucing-kucing lucu kesayanganku! :P




Aku tahu, Anda tidak mungkin membaca ini, Pak. Tapi semoga hidup Anda sekeluarga selalu bahagia dan dilindungi oleh Tuhan!