January 2, 2013

We Have Choices, Right?


Bukan tidak mungkin aku mengira aku tidak mempunyai pilihan detik ini. Aku mengerti, tiap orang selalu mempunyai pilihan. Kalian pernah, kan, ditempatkan pada situasi yang mengharuskan kalian untuk memilih pilihan yang ada di depan kalian, atau tidak bisa memilih apa yang seharusnya kalian pilih. Aku tau, aku memang akan selalu punya pilihan. Tapi, bukankah lebih baik lagi kalau mengetahui akibat atau keuntungan suatu pilihan? I wish I could. 

Aku bukan dengan sengaja melakukan ini semua. Aku cukup paham bahwa ini semua adalah pilihan yang sudah aku pilih. Tapi, boleh, kan, kalau aku menyesal dengan pilihan yang aku pilih? Karena aku tidak tau, akibatnya akan sesakit ini. Aku memang boleh menyesal, but I’m not that weak. Aku masih bisa, kok. Kalau ada persentase di game-game action, sih, energiku masih 85%. Masih cukup kuat untuk menampungnya. Jadi, sebenarnya aku tidak perlu khawatir dengan diriku sendiri. Karena menentukan pilihan seperti memanjat tebing yang sangat tinggi. Apabila kamu tau batu mana yang kuat untuk kamu panjat, kamu akan sampai ke puncak. Tetapi apabila kamu memilih batu yang tidak begitu kuat untuk kamu panjat, maka kamu akan terjatuh, lebih sakit dari apa yang kamu bayangkan dari kata “jatuh”.

No comments:

Post a Comment