Semua orang sudah tau pastinya tentang apa-guna-teman. Teman memang selalu ada. Teman aja selalu ada, bagaimana dengan sahabat? Pasti lebih lebih lebih segalanya & selalu ada. But, sometimes, I hate those sentences. Pembunuhan mental, terutama mind-set. Bagaimana bisa orang-orang mengatakan bahwa teman dan sahabat akan selalu ada disaat kita butuh -'cause that's what friends are for- sedangkan, setiap harinya pasti kita akan bertemu orang-orang baru yang tentunya akan menjadi orang terdekat kita nantinya. Teman atau sahabat tidak selalu ada disaat kita butuh. Mereka semua punya urusan masing-masing. Kadang aku merasa kesepian. Sepi. Kadangpun aku tidak pernah tau adakah yang membutuhkanku. Hanya saja aku berterimakasih dengan Tuhan, karena baru saja aku tau yang mana teman yang menurutku benar-benar ada. Although, mereka tidak selalu ada. Kadang aku benci harus berhadapan dengan mereka yang hanya membutuhkanku saat mereka ada masalah. Tetapi kenapa mereka hilang disaat aku membutuhkan mereka? Bukankah suatu pertemanan membutuhkan feedback? Sering aku ingin membalas mereka, mungkin dengan cara tidak begitu me-respon mereka. Namun, kenapa aku harus kehilangan diriku sendiri dengan menjadi seperti mereka?
"Be nice, be yourself. You don't have to change like them
just because they don't treat you as you treat them."
No comments:
Post a Comment