Aku merasa perlu mengungkapkan ini. Sudah lama sekali aku tidak mencoba meluapkan hal-hal yang tidak kuungkapkan. Hal itu dimulai semenjak aku merasa bahwa orang-orang disekitarku tidak perlu merasa 'terancam' dengan ketakutanku, jika aku tidak menceritakannya.
Ketakutanku menyeruak kembali, seperti mimpi buruk. Bahkan aku tidak mau merasakannya lagi. Bayangkan saja, aku sangat ketakutan tetapi harus menyembunyikannya agar orang disekitarku tidak perlu merasa 'terancam'. Ketakutanku memuncak ketika logikaku bahkan tidak membantu. Aneh bukan? Padahal aku sangat mengagung-agungkan kekuatan logika. Mencoba menjalani hidup dengan realistis. Tapi, walau kau berusaha sekeras mungkin, apabila kau belum siap menempuhnya, maka Tuhan pun akan berkata tidak.
Kurasa, salah satu kunci untuk bahagia adalah dengan bersyukur. Semua orang punya definisi rasa syukur masing-masing. Baru ini aku telah menemukannya. Bersyukur ialah ketika kamu telah merasa cukup.